Hidup yang berulang
Dibaca: 2221
Penulis : A. Zulianto
HIDUP YANG BERULANG
Kejenuhan hidup bukan berarti mengecilkan arti kesukuran atas nikmat Alloh, dikandung makna introspeksi kenapa harus bersikap apatis dan selalu menyalahkan orang lain bahkan Alloh sering kita jadikan tertuduh kegagalan rencana kita. Karakter seseorang sangat berkontribusi dominan tetapi factor invisible menjadi dominan dalam hal pemicunya, kita sering mengamati perilaku seseorang yang kita nilai mestinya lebih mapan dan menjanjikan dimasa depan dibanding teman sejawat kita, so kita anggap lebih superior dan mestinya dimata Tuhan lebih tinggi derajadnya. Namun hendak dikata apa suatu pagi muncul dalam perdebatan dua orang ibu di cakruk yang justru membicarakan hal yang kontradiktif dari apa yang kita analisakan, dus hidup sekedar sandiwara dan peran apa yang harus kita lakoni menjadi penentu keberhasilan penilaian kita serta taufik nya Alloh menjadi padu. Bagaimana komentar anda ?
KEKHAWATIRAN
Dalam setiap perjalanan hidup insan pasti diwarnai segudang problema yang variasi pemecahanya berjenjang, sering penyikapan terhadap problem dihadapanya justru menimbulkan problem susulan yang justru lebih memerlukan konsentrasi yang berlebih dan cost yang justru mencengangkan. Tetapi memang sang Kholiq mempunyai hajad dan kodrat yang insan tidak pernah akan tahu dan memahaminya dan itulah karakter manusia yang saat awal penciptaan adam mendapat sanggahan dari malaikat. Berpangkal dari karakter itulah manimbulkan berbagai problem yang menjerat pemikiran dan asa kepada Pencipta, padahal isan tahu bahwa itulah otoritarisasi Tuhan dengan harapan insane lebih tertata, terencana dan melakoni hidup dengan penuh asa. Dunia yang terpaksa harus dilewati oleh insane agar dapat mencicipi harumnya surga dan sentuhan sang bidadari yang suci telah menjadikan insane terlena bahkan dijadikan sebagai final goal oleh kebanyakan pemikiran justru menebarkan virus kekhawatiran insane sendiri terhadap kontinyuitasnya sebagai hamba, bahkan virus kekhawatiran inilah yang sekarang banyak mewabah di kalangan intelektual dan kaum marginal. Itulah yang disebut Paranoid terhadap kelangsungan hidup kedepan . bagaimana dengan kitaa? Walloohu a’lam bisshowab!
PREROGATIF ALLOH
Konsep prerogative sering dimaknai dengan suatu kewenangan yang tidak tergantikan. Sikap prerogative sering dilakukan oleh orang yang merasa kewenanganya tak terbatas sehingga berdampak pada kemadhorotan yang lebih besar dari maslahatnya. Pertanyaanya apa hak tersebut mutlak diperlukan dan kapan saatnya ? tetapi yang jelas siapa yang mengambil hak prerogative konsekuensinya mesti sangat ekstrim karena sebenarnya sudah mengambil peran tunggal yang dimiliki sang pemilik entah siapapun. Kemusysrikan adalah tindakan konkrit yang jelas mengambil hak prerogative Tuhan maka sangat wajar stigma yang dia terima sangat ekstrim tak terampuni dosanya dus tak bakalan masuk surganya. Sebagai ilustrasi kalau seseorang minta rizqi pada selain Alloh jelas melanggar prerogative Nya karena hakekatnya yang empunya rizqi adalah beliau Alloh, juga minta keselamatan kepada penguasa padahal kita selalu ucapkan khasbunalloh wa ni’mal wakiil bukankah itu pelanggaran prerogatifNya. Wajar ganjaran yang dia terima adalah tak terampuni , moga jadi instropeksi kita menuju kejernihan tauhid. Wassalaam
Tags: